Animalium Cibinong Hadirkan Wisata Satwa Berbasis Edukasi Tanpa Satwa Hidup

 Mengusung konsep museum satwa tanpa satwa hidup, Animalium Cibinong hadir sebagai destinasi edukatif inovatif yang memperkenalkan keragaman fauna Indonesia melalui replika, kerangka, dan teknologi interaktif—menjadikannya alternatif ramah anak dan bebas eksploitasi satwa dalam dunia wis


“Animalium merupakan representasi bagaimana ilmu pengetahuan bisa dikenalkan kepada masyarakat secara menyenangkan dan informatif, tanpa harus memelihara satwa hidup dalam kurungan,” ujar Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, saat peluncuran.


Pengunjung dapat menjelajahi berbagai zona yang terbagi berdasarkan klasifikasi hewan, mulai dari mamalia, aves (burung), reptil, pisces (ikan), hingga invertebrata. Setiap zona menyajikan replika satwa, tulang-belulang asli, serta infografik interaktif yang menjelaskan anatomi, habitat, dan perilaku hewan secara ilmiah.


Respons pengunjung terhadap Animalium sangat positif. Banyak yang menyebut tempat ini sebagai alternatif edukatif yang ramah anak dan tidak mengeksploitasi satwa. Sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan pun telah memasukkan kunjungan ke Animalium sebagai bagian dari program belajar di luar kelas.


Dengan pendekatan museum berbasis riset, Animalium Cibinong menjadi tonggak baru dalam pengembangan wisata edukatif yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan etika konservasi di Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Capybara Pertama di Indonesia Hanya Bisa Dilihat di Jakarta Aquarium

Panduan Lengkap Masuk dan Membeli Tiket di Lembang Park & Zoo

Taman Margasatwa Ragunan Tetap Ramai, Destinasi Favorit di Tengah Bulan Puasa