Pasar Hewan Jatinegara Ramai Pengunjung, Namun Isu Kesejahteraan Satwa Jadi Sorotan
google Radar Pena - Diswey
Pasar Hewan Jatinegara kembali ramai, namun isu kesejahteraan hewan dan kebersihan pasar menjadi sorotan. Banyak hewan dalam kondisi kurang layak, sementara perdagangan satwa dilindungi masih ditemukan. Pemerintah berjanji meningkatkan pengawasan, sementara pedagang berharap perbaikan fasilitas.
Jakarta, 25 Februari 2025– Pasar Hewan Jatinegara, salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di Jakarta, kembali ramai dikunjungi pecinta satwa. Pasar ini menjual berbagai jenis hewan peliharaan seperti burung kicau, kucing, anjing, ikan hias, hingga reptil dan hewan eksotis.
Salah satu pedagang, Hendro (45 tahun), mengatakan bahwa penjualan meningkat terutama saat akhir pekan. "Hari biasa pengunjung lumayan, tapi kalau Sabtu-Minggu bisa dua kali lipat. Banyak yang cari kucing dan burung, tapi sekarang ikan hias juga lagi tren,"ujarnya.
Namun, di balik keramaian pasar, isu kesejahteraan hewan menjadi perhatian. Banyak kandang hewan yang terlihat sempit dan kurang terawat. Lestari Anggraeni, seorang aktivis peduli satwa, mengungkapkan keprihatinannya. "Banyak hewan ditempatkan dalam kondisi yang kurang layak, dengan ventilasi buruk dan minim makanan bersih," katanya. Selain itu, beberapa hewan yang masuk daftar satwa dilindungi, seperti Burung Nuri Maluku dan Gelatik Jawa, ditemukan diperjual belikan.
Pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian DKI Jakarta, melalui Ahmad Riyadi, menegaskan bahwa mereka akan meningkatkan pengawasan pasar ini. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan tidak ada perdagangan satwa liar ilegal," ujarnya.
Selain isu kesejahteraan hewan, kebersihan pasar juga menjadi sorotan. Beberapa area tampak kotor dan kurang tertata, membuat pengalaman berbelanja kurang nyaman bagi pengunjung. Bau tidak sedap dari kandang yang jarang dibersihkan juga menjadi keluhan.
Beberapa pedagang berharap ada bantuan pemerintah untuk perbaikan fasilitas. "Kalau ada tempat yang lebih layak untuk hewan-hewan ini, pasti pembeli juga lebih nyaman. Kami ingin berjualan dengan baik, tapi keterbatasan tempat membuat kami sulit melakukan perubahan," ujar Rahmat, salah satu pedagang burung.
Sementara itu, pengunjung seperti Dina (27 tahun) senang bisa menemukan hewan peliharaan dengan harga terjangkau tetapi merasa prihatin dengan kondisi pasar. "Saya suka datang ke sini karena banyak pilihan, tapi sedih juga melihat beberapa hewan kurang terawat," katanya.
Para aktivis satwa berharap adanya regulasi yang lebih ketat dalam menjaga kesejahteraan hewan di pasar ini. Mereka juga mendorong edukasi bagi pedagang dan pembeli agar lebih memahami cara merawat hewan dengan baik.
Diharapkan, dengan perhatian lebih dari pemerintah serta kesadaran pedagang dan pembeli, Pasar Hewan Jatinegara bisa berkembang menjadi tempat jual beli hewan yang lebih baik dan sesuai dengan standar kesejahteraan satwa.
Komentar
Posting Komentar